Jenis – jenis, Fungsi dan Cara menggunakan APAR ( Alat Pemadam Api Ringan )

APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguisher adalah alat yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada umumnya berbentuk tabung yang diisikan dengan bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), APAR merupakan peralatan wajib yang harus dilengkapi oleh setiap Perusahaan dalam mencegah terjadinya kebakaran yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan asset perusahaannya.

Mengklasifikasi jenis-jenis hand tools

Hand Tools (Alat –alat tangan) Hand tools atau alat-alat tangan yaitu peralatan di bengkel/workshop yang bisa digunakan menggunakan tangan atau tanpa energi lain seperti listrik atau bahan bakar. Di sebuah bengkel hand tools sangat banyak macamnya. Di bidang otomotif ataupun bengkel di kenal dengan dua alat yakni power tools dan hand tools. alat tersebut di bedakan dengan tenaga peggeraknya. jika hand tools pengoperasiannya menngunakan tenaga manusia dan jika power tools menggunakan tenaga listrik, angin dan hidrolik.

Memahami prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
 K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Untuk lebih memahami tentang K3 berikut ini kita akan membahas pengertian, maksud dan tujuan dari K3

QUIS Memahami dasar-dasar Kontrol & Sensor

QUIS 


Memahami dasar-dasar Kontrol & Sensor



Quiz ini digunakan untuk pendalaman materi mengenai kompetensi merawat baterai pada mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif. Soal berjumlah 5 dan berbentuk Esay.  Quiz ini berbatas waktu sampai tanggal 7 Mei 2020 Pukul 15.30 WIB.

LEMBAR SOAL

 KompetensiMemahami dasar-dasar Kontrol & Sensor
 Kelas       : X / TKR
 Waktu      : 30 Menit

PETUNJUK UMUM :

  1. Klik Saya Bisa Quiz pada tombol di bawah.
  2. Isi terlebih dahulu Data Diri pada kolom yang disediakan.
  3. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum dikerjakan
  4. Jawablah soal yang dianggap mudah terlebih dahulu
  5. Lapor kepada guru apabila ada hal yang kurang jelas, rusak, atau ada yang eror.
  6. Apabila ada perbaikan jawaban maka kalian dapat kembali ke soal nomor sebelumnya dan memilih  jawaban yang lebih tepat.
  7. Kerjakan secara mandiri
  8. Setelah selesai klik kirim pada menu yang disediakan.
SELAMAT MENGERJAKAN



Pengertian Dan Fungsi Fasterner, Threaded, Sealant, dan Adhesive Dalam Otomotif

Pengertian Dan Fungsi Fasterner, Threaded, Sealant, dan Adhesive Dalam Otomotif




Fasterner, threaded, sealant, dan adhesive merupakan salah satu bahan yang sering digunakan pada bidang otomotif. Penggunaan fasterner threaded, sealant, dan adhesive dapat ditemui pada proses perbaikan ataupun perawatan kendaraan. Lalu apa sebenarnya pengertian dan fungsi fasterner, threaded, sealant, dan adhesive pada bidang otomotif? 

Pengertian dan Fungsi Bearing, Seals, Gasket, dan Hoses Dalam Otomotif

Pengertian dan Fungsi Bearing, Seals, Gasket, dan Hoses Dalam Otomotif


Dalam dunia otomotif sangat erat hubungannya dengan beberapa parts yaitu bearing, seals, gasket, dan hoses. Komponen atau parts tersebut sering digunakan dalam bidang otomotif terutama kendaraan. Berikut satu persatu akan dibahas mengenai pengertian dan fungsi bearing, seals, gasket, dan hoses dalam bidang otomotif:

Bearing

Bearing yang sering disebut dengan laher atau laker merupakan parts atau komponen yang berfungsi untuk membatasi gerak relatif antara dua komponen atau mengurangi gesekan antara dua parts, menunjang kedudukan putaran komponen mesin, serta memperlancar putaran poros terhadap komponen statis (diam). Bearing memiliki banyak jenis yang harus diketahui namun pada umumnya bearing dibedakan menjadi dua yaitu friction bearing dan antifriction bearing. Berikut macam-macam bearing dan fungsinya:

1. Friction Bearing
Friction bearing merupakan bearing yang bidang geseknya bergerak secara bergeser dan bersentuhan langsung antar permukaan bearing dengan komponen pendukungnya. Oleh sebab itu gesekan pada permukaan bearing sangat besar karena friction bearing tidak memiliki komponen perantara yang berputar didalamnya. Untuk mengurangi gesekan, friction menggunakan oli. Berikut beberapa jenis friction bearing:
  • Plain bearing merupakan bearing yang memiliki permukaan rata pada bidang geseknya dengan bentuk melengkung seperti setengah lingkaran. Plain bearing terbuat dari campuran tembaga dan kuningan yang dilapisi logam babit. Beberapa contoh penggunaan plain bearing yaitu metal jalan dan metal duduk pada connecting rod.
  • Bushing merupakan bearing yang memiliki bentuk melingkar seperti cincin. Bushing merupakan bantalan tempat poros berputar. Beberapa contoh penggunaan bushing yaitu pada as roda, as transmisi, dan lain sebagainya.
2. Anti Friction Bearing
Antifriction bearing merupakan bearing yang memiliki bidang gesek bergulir namun bidang gesek tidak bersentuhan langsung dengan komponen mesin melainkan didukung dengan bantalan atau rel.  Anti friction bearing secara umum terbagi menjadi dua yaitu ball bearing dan roller bearing. Ball bearing merupakan bearing yang memakai bola baja yang diletakkan diantara kedua bantalan yang digunakan sebagai alur. Berikut tipe anti friction bearing yang memakai ball bearing:
  • Deep Groove Ball Bearing merupakan bearing universal yang digunakan dalam bidang otomotif.
  • Angular Contact Ball Bearing merupakan bearing yang digunakan untuk mengakomodasi beban gabungan.
  • Axial Deep Groove Ball Bearing merupakan bearing yang mampu menahan beban aksial.
Roller bearing merupakan bearing yang memakai roller baja yang berbentuk tabung yang diletakan antara dua bantalan. Roller bearing terbagi menjadi beberapa macam yaitu :
  • Cylindrical roller bearing merupakan bearing yang mampu menahan beban radial.
  • Tapered roller bearing merupakan bearing yang digunakan untuk bantalan roda dan spindle.
  • Needle bearing merupakan bearing yang menggunakan roll silindris yang kecil.
  • Linear bearing digunakan untuk gerakan lurus biasanya pada mesin cnc.
Diatas merupakan macam-macam bearing dan fungsinya yang banyak digunakan dalam bidang otomotif.

Seals

Seals merupakan komponen yang berfungsi untuk mencegah masuk dan keluarnya oli atau cairan dari suatu celah. Dalam mesin terdapat dua jenis perapat yaitu seals statis dan seals dinamis. Berikut macam-macam seals dan fungsinya:
  1. Seal statis adalah seal yang digunakan pada parts yang diam. Terdapat beberapa contoh penggunaan seals statis yaitu Oring, Gasket, dan Liquid Gasket. 
  2. Sementara seals dinamis merupakan seal yang digunakan untuk komponen bergerak, sebagai contoh yaitu Oring seals, lip seals, Dual cone seals dan lain sebagainya.
Berikut contoh seals:
  • O ring
  • Lip seals
  • Dual cone seals

Gasket

Gasket merupakan lapisan yang berfungsi untuk melapisi sambungan antar flange atau komponen yang berkaitan dengan mesin. Pada umumnya gasket memiliki fungsi untuk mencegah kebocoran yang didalamnya terdapat cairan bertekanan. Jenis-jenis material gasket berbeda-beda tergantung penggunaan gasket.

Pada umumnya gasket terbuat dari metal, non metal, dan setengah metal. Gasket metal biasanya terbuat dari kuningan, tembaga, dan alumunium. Gasket non metal biasanya terbuat dari asbes, karet, kertas, rami, keramik, dan lain sebagainya. Dan gasket semi metal merupakan gabungan atau perpaduan antara non metal dan metal. Berikut macam-macam gasket dan fungsinya:

  1. Rubber gasket 
  2. Viton gasket
  3. Gasket PTFE (Polytetrafluoroethylene)
  4. Graphite Gasket
  5. Gasket EPDM (Ethylene Propylene Diene Monomer (M-class) rubber)

Hoses

Hoses merupakan komponen yang berfungsi sebagai penghantar cairan atau penghantar zat lainnya. Hoses atau selang ada yang terbuat dari bahan metal, non metal, dan semi metal. Namun pada umumnya hoses dalam bidang otomotif terbuat dari rubber atau karet, ataupun dari pipa besi tembaga yang banyak digunakan dalam sistem AC, atau sistem lain bertekanan.

Artikel diatas merupakan pembahasan mengenai pengertian dan fungsi bearing, seals, gasket, dan hoses dalam bidang otomotif. Penggunaan komponen tersebut sangat banyak dalam bidang otomotif, oleh karena itu perlu diketahui mengenai fungsi dan macam-macamnya. Baik dari segi pengertian dan fungsi bearingpengertian dan fungsi sealspengertian dan fungsi gasketpengertian dan fungsi hoses. Selain itu disebutkan juga mengenai macam-macam bearing dan fungsinyamacam-macam seals dan fungsinyamacam-macam hoses dan fungsinya, serta macam-macam gasket dan fungsinya.

Setelah membaca dan memahami artikel di atas silahkan kerjakan :
  1. Tugas Latian Bearing, Seal, Gasket, dan Hoses



PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

Mengenal Compression Tester (Fungsi, Komponen, Cara Menggunakan)

Compression tester atau alat tes kompresi merupakan salah satu alat ukur pneumatik yang banyak digunakan pada kendaraan. Compression tester adalah alat ukur yang memiliki fungsi untuk mengetahui besarnya kompresi pada kendaraan. Besar kecilnya hasil pengukuran kompresi dapat digunakan untuk menentukan kondisi mesin apakah perlu perbaikan atau tidak.

Compression tester terdiri dari beberapa bagian atau komponen. Bagian compression tester terdiri dari manometer, pressure release button, dan selang penghubung. Berbagai bagian compression tester tersebut memiliki peran dan tugas yang berbeda-beda. Hal tersebut untuk menunjang fungsi compression tester.

Tekanan kompresi sangat menentukan kondisi kerja mesin. Apabila tekanan kompresi dibawah standar maka dapat menyebabkan berbagai masalah. Begitu juga sebaliknya, apabila berlebihan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan. Oleh karena itu diperlukan peralatan yang dapat mengukur tekanan kompresi pada ruang bakar.
Pada umumnya, bengkel hanya menggunakan cara konvensional untuk mengukur tekanan kompresi yaitu dengan memasukkan jari tangan ke lubang busi dan merasakan tekanan ruang bakar. Namun cara ini tentunya tidak efektif untuk mengetahui kondisi tekanan kompresi pada mesin. Oleh karena itu dibuatlah compression tester yang memiliki cara penggunaan yang cukup mudah.

Cara menggunakan compression tester tinggal mengulirkan selang pada lubang busi sampai rapat. Kemudian starter sampai manometer menunjukan angka tertingi. Untuk mengulangi pengukuran tinggal menekan release button untuk mengembalikan manometer ke angka awal. Dari hasil pengukuran tersebut dapat digunakan untuk mendiagnosa kondisi mesin.
Mengingat compression tester memiliki peranan yang penting maka perlu dipelajari berbagai hal. Apa fungsi compression tester? Apa saja bagian atau komponen compression tester? Bagaimana cara menggunakan compression tester? Semua hal tersebut akan dibahas pada artikel berikut ini.
DAFTAR ISI

Fungsi Compression Tester

Fungsi compression tester adalah untuk untuk memeriksa dan mengetahui seberapa besar nilai tekanan kompresi yang dihasilkan pada sebuah silinder mesin. Hasil dari pengukuran tekanan kompresi silinder mesin ini dapat digunakan untuk mendiagnosa kondisi mesin kendaraan. Apabila hasil pengukuran tekanan kompresi dibawah atau diatas standar maka perlu dilakukan pemeriksaan karena dapat menimbulkan berbagai kerusakan.

Pada compression tester terdapat manometer yang dapat menunjukan hasil pengukuran tekanan kompresi. Tekanan kompresi ditunjukan dengan satuan bar, KPa, Psi, atau kg/cm2. Hasil pengukuran tersebut kemudian dibandingkan dengan kondisi standar yang ada. Kendaraan memiliki standar tekanan kompresi yang berbeda-beda mulai dari 9-14 untuk mesin bensin dan 15-25 untuk mesin diesel.

Bagian Compression Tester

Compression tester terdiri dari beberap bagian atau komponen. Setiap komponen atau bagian dari compression tester memiliki peranan atau tugas yang dapat menunjang fungsi compression tester. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan bagian compression tester dan fungsinya.

1. Manometer

Manometer, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungsi untuk menunjukan hasil pengukuran tekanan kompresi pada sebuah silinder mesin. Manometer terdiri dari skala pengukuran yang berbeda-beda mulai dari satuan bar, KPa, Psi, atau kg/cm2. Selain itu terdapat jarum penunjuk.

2. Cover

Cover, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungsi untuk melindungi komponen manometer dari kerusakan yang diakibatkan benda dari luar.

3. Selang Penghubung

Selang penghubung, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungi untuk menghubungkan antara manometer dengan silinder melalui lubang busi. Ada beberapa tipe selang penghubung yaitu ada yang memiliki ulir yang dapat dipasang pada ulir pada lubang busi, namun ada juga yang memerlukan penekanan agar hasil pengukuran dapat maksimal.

4. Pressure Release Button

Pressure release button, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungsi untuk menghilangkan tekanan pada compression tester. Dengan menekan pressure release button maka angka hasil pengukuran yang terdapat pada manometer akan kembali ke angka nol.

Cara Menggunakan Compression Tester

Terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan ketika menggunakan compression tester. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan cara menggunakan compression tester.
  1. Menyalakan mesin hingga mencapai suhu kerja mesin. Tujuannya adalah agar didapatkan hasil pengukuran kompresi yang optimal sesuai dengan kondisi mesin. Pada saat mesin dalam kondisi panas, maka piston ring sudah sepenuhnya mekar, dan oli pelumas sudah melumasi seluruh bagian mesin. Dengan begitu maka tekanan kompresi yang diukur maksimal atau yang paling optimal.
  2. Mematikan mesin. Setelah mesin mencapai kondisi suhu kerja maka matikan mesin. Hal ini dikarenakan posisi pengukuran tekanan kompresi harus dalam kondisi mesin mati.
  3. Melepas saluran atau socket bahan bakar yang menuju ke injector. Hal ini berguna agar tidak ada bahan bakar yang dibuang ketika dilakukan proses pengukuran tekanan kompresi sehingga lebih efisien.
  4. Melepas kabel tegangan tinggi busi dan koil pengapian. Hal ini berguna agar tidak terjadi proses pengapian atau pembakaran pada saat mesin distarter untuk mengukur tekanan kompresi.
  5. Melepas semua busi dari lubang busi. Hal dilakukan agar tidak terjadi proses pengapian atau pembakaran pada saat mesin di starter. Selain itu untuk mengurangi beban mesin pada silinder lain apabila mesin lebih dari satu silinder.
  6. Memasang compression tester ke lubang busi. Memasang selang penghubung ke ulir pada lubang busi. Kencangkan secukupnya menggunakan tenaga tangan saja agar tidak merusak ulir. Selain itu memastikan tidak adanya kebocoran kompresi dari lubang busi.
  7. Menekan pedal gas penuh. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi udara masuk kedalam intake manifold dalam kondisi maksimal.
  8. Menstarter mesin selama 10-15 detik. Hal ini dilakukan agar tidak merusak bagian dari sistem starter ataupun sistem mesin lainnya. Selain itu starter 10-15 detik atau sampai 250 rpm berguna agar hasil pengukuran tekanan kompresi optimal.
  9. Membaca nilai tekanan kompresi yang ditunjukan oleh manometer. Hasil pengukuran tekanan kompresi dapat dibaca pada skala yang ditunjukan jarum penunjuk. Skala pengukuran dapat menggunakan satuan bar, KPa, Psi, atau kg/cm2. Ukuran standar tekanan kompresi dapat adalah 9.5-12.5 kg/cm2.
  10. Menekan pressure release button, dan ulangi proses pengukuran sampai 3 kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka diperlukan pengukuran lebih dari satu kali untuk memastikan hasil pengukuran sesuai dengan kondisi yang benar. Apabila hasil pengukuran dibawah standar maka dapat menunjukan terjadinya kebocoran kompresi. Sebaliknya apabila hasil pengukuran tekanan kompresi dapat terjadi penumpukan kerak atau deposit carbon hasil proses pembakaran.
Demikian merupakan pembahasan mengenai compression tester. Pembahasan mulai dari fungsi compression testerbagian compression tester, dan cara menggunakan compression tester.

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI DAFTAR HADIR GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (DHGTK)



PANDUAN PENGGUNAAN
APLIKASI DAFTAR HADIR GURU DAN

TENAGA KEPENDIDIKAN
(DHGTK)



34 Best Tut Wuri Handayani images | Logos, Logos design ...

UNTUK TINGKAT SEKOLAH

- PAUD/TK
- SD/SDLB
- SMP/SMPLB
- SMA
- SMK






DIRJEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA









SILAHKAN DOWNLOAD LINK DI BAWAH INI :

https://drive.google.com/file/d/1fj29OKgPQFxvgthyMXUGDb1ds0wKp-zx/view?usp=sharing

PERLENGKAPAN PENGAMAN KELISTRIKAN BODI DAN JENIS-JENIS PENGAMAN KELISTRIKAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: PERLENGKAPAN PENGAMAN KELISTRIKAN BODI DAN JENIS-JENIS PENGAMAN KELISTRIKAN   A.     Tujuan pembelajaran pese...